Implementasi digital culture untuk meningkatkan investasi penanaman modal asing (PMA) sektor industri makanan kedaerahaan di Jawa Barat
DOI:
https://doi.org/10.56456/jebdeker.v4i1.218Keywords:
digital culture, investasi Penanaman Modal Asing, PMA, sektor industri makanan kedaerahan, jawa baraAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana implementasi digital culture dapat meningkatkan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor industri makanan kedaerahan di Jawa Barat yang sedang mengalami penurunan Jumlah Investasi PMA Sebesar 141,25% di tahun 2022. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan beberapa pelaku industri makanan di daerah jawa barat. Data dianalisis menggunakan pendekatan tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi digital culture dapat meningkatkan investasi (PMA) di sektor industri makanan kedaerahan di Jawa Barat melalui beberapa cara, seperti mempercepat dan meningkatkan efisiensi operasi bisnis, meningkatkan aksesibilitas pasar, memfasilitasi pemasaran dan promosi produk melalui platform online, serta meningkatkan inovasi. Selain itu, digital culture juga dapat membantu meningkatkan minat investor untuk berinvestasi melalui peningkatan transparansi dan akuntabilitas perusahaan serta meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produk. Namun, terdapat beberapa hambatan dalam mengimplementasikan digital culture di sektor industri makanan kedaerahan di Jawa Barat, seperti keterbatasan aksesibilitas dan infrastruktur teknologi yang masih terbatas, kurangnya pengetahuan dan keterampilan digital di kalangan pengusaha, dan kurangnya dukungan dari pemerintah. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan adanya kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut serta mempromosikan implementasi digital culture dalam upaya meningkatkan investasi PMA di sektor industri makanan kedaerahan di Jawa Barat.